TRAVEL – Pariwisata Indonesia berhasil meraih transaksi business to business (B2B) sebesar Rp41 miliar dalam Travel Exchange (TRAVEX) ASEAN Tourism Forum 2024 di Kota Vientiane, Laos. Jumlah tersebut lebih tinggi nyaris 200 persen dari target yang ditetapkan pemerintah, yakni Rp22 miliar.
Transaksi tersebut dibukukan oleh 13 perwakilan tour operator/travel agent Indonesia yang berpartisipasi dalam TRAVEX 2024. Paviliun Indonesia sendiri mengangkat tema utama “Borobudur” yang merupakan salah satu Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP), serta Desa Wisata Candirejo sebagai destinasi utama yang ditawarkan kepada para buyer.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) RI Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan, pencapaian tersebut merupakan kabar baik bagi industri pariwisata Indonesia.
“Alhamdulillah kita bisa membawa pulang capaian yang sangat membanggakan. Karena awalnya tidak terlalu memiliki ekspektasi yang tinggi, tetapi ternyata hasilnya optimal dan melebihi target hingga hampir dua kali lipat,” ujar Sandiaga dalam keterangan resminya, Jumat (26/1/2024).
Menurut Sandiaga, transaksi tersebut menunjukkan bahwa Indonesia masih menjadi destinasi wisata yang menarik bagi wisatawan mancanegara. Hal ini juga menunjukkan bahwa upaya pemerintah untuk memulihkan sektor pariwisata telah membuahkan hasil.
“Ini menunjukkan bahwa Indonesia masih menjadi destinasi yang diminati oleh wisatawan mancanegara. Kita akan terus bekerja keras untuk terus meningkatkan daya tarik pariwisata Indonesia,” kata Sandiaga.
Dari transaksi tersebut, sebanyak 19.713 paket wisata telah dipesan oleh wisatawan mancanegara. Paket wisata tersebut terdiri dari berbagai jenis, mulai dari paket wisata alam, budaya, hingga MICE.
Paket wisata yang paling banyak diminati adalah paket wisata Borobudur, disusul paket wisata Bali, dan paket wisata Lombok.
“Kita akan terus mendorong agar transaksi ini dapat segera terealisasi. Kita juga akan terus melakukan promosi pariwisata Indonesia di berbagai negara,” kata Sandiaga.
Kunci Sukses Transaksi Rp41 Miliar
Ada beberapa faktor yang menjadi kunci sukses transaksi Rp41 miliar tersebut. Pertama, Indonesia mengusung tema utama Borobudur yang merupakan salah satu destinasi wisata paling populer di dunia.
Borobudur merupakan candi Buddha terbesar di dunia yang terletak di Magelang, Jawa Tengah. Candi ini telah ditetapkan sebagai Situs Warisan Dunia oleh UNESCO sejak tahun 1991.
Kedua, Indonesia menawarkan paket wisata yang menarik dan beragam. Paket wisata tersebut mencakup berbagai jenis wisata, mulai dari wisata alam, budaya, hingga MICE.
Ketiga, Indonesia melakukan promosi pariwisata yang gencar di berbagai negara. Promosi tersebut dilakukan melalui berbagai media, mulai dari media cetak, elektronik, hingga media sosial.
Dampak Positif Transaksi Rp41 Miliar
Transaksi Rp41 miliar tersebut memiliki dampak positif bagi industri pariwisata Indonesia. Dampak positif tersebut antara lain:
- Meningkatkan kepercayaan wisatawan mancanegara terhadap pariwisata Indonesia.
- Meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia.
- Meningkatkan pendapatan dari sektor pariwisata.
Peluang di Masa Depan
Transaksi Rp41 miliar tersebut merupakan awal yang baik bagi upaya pemulihan sektor pariwisata Indonesia. Di masa depan, Indonesia memiliki peluang untuk meningkatkan transaksi B2B pariwisata, bahkan hingga mencapai Rp100 miliar.
Untuk mencapai target tersebut, Indonesia perlu terus meningkatkan daya tarik pariwisatanya. Hal ini dapat dilakukan dengan meningkatkan kualitas infrastruktur, promosi pariwisata yang lebih gencar, serta kerja sama yang lebih erat dengan berbagai pihak terkait.
Transaksi Rp41 miliar di TRAVEX ATF 2024 merupakan kabar baik bagi industri pariwisata Indonesia. Transaksi tersebut menunjukkan bahwa Indonesia masih menjadi destinasi wisata yang menarik bagi wisatawan mancanegara.